DialogRakyat, Bandung—Kepala Seksi Tenaga dan Organisasi Olahraga Prestasi Dispora Jabar Drs. Asep Sutrisna, MM,Pd mengatakan, Olahraga pendakian gunung merupakan aktivitas gerak tubuh yang dilakukan secara sadar, sistemastis, terukur dan terencana. “Untuk mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial, maka olahraga yang memiliki resiko tinggi ini harus betul-betul disiplin,” ujar Asep yang mewakili dari Dispora Jabar. Oleh karenanya kata Asep,diperlukan adanya standart operational prosedur (SOP) yang nantinya menjadi acuan para pendaki gunung.
Bertempat di Aula Hotel Gumilang Regency Jalan Setiabudhi Bandung, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat, bersama pengurus olahraga, Asosiasi Olahraga Pendaki Gunung Indonesia (AOPGI) Tingkat Jawa Barat, adakan pelatihan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) kegiatan sekaligus dirangkai dengan pengukuhan. Kegiatan pelatihan yang melibatkan 60 orang peserta tersebut berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 20 s/d 24 Febuari 2019.
Dengan adanya SOP menurut dia, bisa menjadi sebuah acuan dasar yang bermanfaat bagi para pendaki gunung dan mengurangi dampak negatif seperti sampah, kerusakan ekosistem dan kecelakaan dalam pendakian gunung.
Asep menegaskan AOPGI agar bisa mengakomodir para pendaki gunung untuk bisa lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam melakukan olahraga pendakian gunung serta bisa menjaga kebersihan dan kelestarian alam
Dijelaskamnya, yang peserta pelatihan olaharaga pendaki gunung diikuti dari perwakilan 16 Kabupaten/Kota di Jabar
AOPGI katanya sebagai induk organisasi olahraga pendakian gunung yang berafiliasi dengan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarkat Indonesia (FORMI) “Ini.merupakan segmen olahraga petualangan dan tantangan. Sehingga menjadikan pendakian gunung mempunyai nilai di mata hukum sebagai cabang olahraga rekreasi,”tegasnya. (red)
Komentar