DIALOGRAKYAT, SUMUT–Bermula dari keprihatinan Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Bpk. Jenderal ( Purn) DR. Moeldoko, SIP tentang situasi yang semakin memanas di tengah tengah masyarakat menjelang Pesta Demokrasi Pilpres 17 Apri 2019. Dimana seperti kita saksikan sendiri masyarakat terbelah menjadi dua kubu dan dua kubu ini sudah bersaing dengan sangat tidak sehat. Hoax , fitnah dan eksploitasi sentimen agama sudah menjadi ‘konsumsi’ sehari- hari dan dalam narasi- narasi yang sangat vulgar dan membuat yang mendengar serta melihatnya bisa ‘terpancing’ . Terutama beliau melihat di Sumut fenomena ini sangat tajam, karena cukup sering mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja maupun sosialisasi/kampanye ke Sumatera Utara.
Sumatera Utara bagi beliau menjadi provinsi yang sangat diperhitungkan dalam konstelasi politik Nasional karena di samping DPT terbesar di luar Jawa yaitu 9.833.428 juga karena pengaruh politiknya ke seluruh Indonesia, sebab suku suku di Sumut adalah suku-suku perantau hampir ada di seluruh Nusantara terutama konsentrasinya di Pulau Jawa.
Sumut diamati Jenderal Moeldoko juga sebagai masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya. Tokoh – Tokoh adat sekaligus sering juga merangkap sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama dan tidak sedikit yang alim ulama masih berpengaruh dan didengarkan omongannya di Masyarakat . Berdasarkan pengamatan dan keyakinan diataslah kemudian Jenderal Moeldoko menggagas perlunya Tokoh tokoh seperti yang dimaksudkan diatas di dekati dari mulai tingkat provinsi kemudian kab./ kota kemudian kecamatan dan terakhir sampai ke desa desa. Pesan dalam pendekatannya adalah mari kita jaga persatuan kesatuan dan persaudaraan karena agenda Pilpres adalah Pesta Demokrasi harus dihadapi dgn kegembiraan dan akal sehat. Boleh berbeda pilihan tapi jangan sampai pecah persaudaraan apalagi bertikai.Jangan mau dihasut dgn hoax, fitnah dan sentimen agama oleh pihak pihak yg tidak mau NKRI ini utuh.Gagasan ini pula diteruskan Jenderal Moeldoko ke Presiden Jokowi dan di sambut baik oleh beliau.
Sehingga dalam waktu singkat setelah itu diundanglah Tokoh tokoh adat / masyarakat se Sumut oleh presiden Jokowi ke Istana Bogor Hari Kamis tgl 21 Maret 2019 jam 09.00-11.00 pagi.
Rombongan ada 37 orang Tokoh tdd berbagai Etnis di Sumut. Ada 24 Etnis di Sumut tdd dari 8 Etnis lokal dan sisanya etnis Nusantara dan Mancanegara.
Rombongan dipimpin oleh Ir.Ivan PP selaku Ketua Umun Nusantara Bangkit yang mendapat tugas dari Jenderal Moeldoko untuk mengundang tokoh tokoh Sumut ke Istana yang dibantu Rahmad Hasibuan selaku ketua DPD Sumut Nusantara Bangkit.
Dalam pertemuan tersebut hadir ke Istana Bogor al Ir.Ivan PP, Rahmad Hasibuan Tokoh Padang Lawas, Chairuman Harahap tokoh Tabagsel, Usman Hasibuan Tokoh Paluta, Suruhenta Sembiring Tokoh Karo, Ngogesa Sitepu Tokoh Langkat , Ebdy Berutu dan Bachtiar Ujung dari Pakpak Dairi, Syamsudin Siregar dan Eddy Ramli Sitanggang dari Simalungun , R E Nainggolan dari Toba, Iqbal PS dari Medan, Joko Susilo dari Jawa, Tommy Wistan dari Tionghoa , Ravi Kumar dari India ,dll
Dalam Kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan pesan agar Tokoh Tokoh Adat Sumut yang hadir itu membantu kondusivitas di masyarakat jelang, pada waktu dan paska pilpres 17 April 2019.
Pada kesempatan ini juga Tokoh tokoh adat lintas etnis Sumut yang hadir karena merasa terhormat diundang khusus Bapak Presiden ke Istana Bogor, menyampaikan aspirasi pula bahwa semua bulat ingin Pemerintahan Jokowi yang sudah banyak berhasil melakukan perubahan dan pembangunan selam 4,5 tahun untuk dpt dilanjutkan lagi. Sehingga lahirlah permohonan baru Jokowi yaitu tingkatkan juga elektabilitad paslon #01 Jokowi- Ma’ruf Amin.
Berdasarkan amanat Presiden Jokowi dan gagasan Jenderal Moeldokolah kemudian dibentuk semacam Satgas Tokoh Tokoh Lintas Etnis untuk berkeliling ke seluruh Sumatera Utara dgn prioritas daerah daerah yg elektabilitas Jokowi masih rendah dan banyak hoax dan fitnah terjadi.Maupun peningkatan partisipasi di daerah kantong kantong suara Jokowi.
Daerah daerah yang sudah kunjungi al : Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Binjai, Langkat, Tanah Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Simalungun, Batubara, Taput, Toba Samosir, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapteng, Sibolga, P Sidempuan, Tapsel, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan
Satu daerah bisa berapa titik yang di kunjungi tergantung tingkat permasalahannya.
Hasil hasil setelah dikunjungi ini sangat positif sekali yaitu pertama banyak hoax dan fitnah yang selama ini di yakini tokoh tokoh daerah ternyata mereka sadar tidak benar setelah di beritahu dan kedua mereka sangat senang di kunjungi dan diminta tolong merasa di hargai dan ketiga akhirnya mereka berbalik arah mendukung Jokowi dan siap turun menginstruksikan ke komunitasnya sampai ke akar rumput.
Dengan Safari Tokoh Lintas Etnis ini kami yakin Suara Jokowi akan meningkat signifikan di Sumut dan #01 Jokowi Ma’ruf Amin akan menang 65-70 % di Sumut dan kondusivitas masyarakat Sumut terjaga sebelum, pada waktu dan sesudah Pilpres 17 April 2019. (**)
Komentar