DIALOGRAKYAT, JAMBI– Berawal dari keprihatinannya pada rendahnya minat baca anak, sejumlah sekolah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi membuat teras baca di selasar halaman sekolah. Teras baca tersebut memanfaatkan ruangan di samping kelas yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak sekolah. Tak hanya mendirikan teras baca, guru-guru di sekolah ini juga memberikan keteladanan dengan ikut membaca bersama siswa.
“Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan buku dan kegiatan membaca kepada anak-anak adalah dengan mendirikan teras atau selasar baca di lingkungan sekolah. Siswa tidak harus ke perpustakaan untuk membaca buku, kita dekatkan buku dengan anak-anak,” ungkap Sulasteri, kepala SDN 61/X Talang Babat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi, Rabu, (10/4/2019).
Teras atau selasar biasanya bagian muka dari sebuah bangunan yang biasanya digunakan untuk duduk santai atau tempat berkumpul, namun dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat.
Sulasteri awalnya tidak sampai ke arah sana untuk membuat teras baca, karena tempat baca baginya adalah di perpustakaan, namun setelah dirinya mengikuti pelatihan Tanoto Foundation dengan materi budaya baca, ternyata budaya baca bisa dipraktikkan dimana saja dan kapan saja.
“jadinya ya kita manfaatkan teras baca sebagai alternatif membaca buku bagi anak-anak,” tukasnya.
Sulasteri pun mengakui dengan adanya teras baca membuat siswa semakin mudah untuk membaca buku, kapan saja membuat anak-anak bisa membaca buku bacaan yang disukai, seperti sebelum masuk kelas, pada saat istirahat, sampai menunggu jemputan orang tua.
“Lebih fleksibel waktu bacanya, anak-anak jadi antusias membaca,” tambahnya.
Deni Sulistiowati Ningsih dan Dafni merupakan guru kelas di SDN 61/X Talang Babat, keduanya mengaku senang dengan dukungan kepala sekolah dalam mendukung program budaya baca terutama pembuatan teras baca.
“Senang ya, anak-anak bisa baca buku kapan saja, saya pun bisa memanfaatkan waktu dengan membaca buku bersama anak-anak,” ungkap Dafni diamini oleh Deni.
Dafni dan Deni mengaku hingga saat ini pihaknya masih terus memutar otak untuk memenuhi buku bacaan yang jumlahnya terbatas. Apalagi setelah adanya teras baca yang membuat antusiasme membaca siswa semakin meningkat.
Dukungan terus mengalir
Salah satu dukungan yang diperoleh SDN 61/X Talang Babat ini melalui Dinas Perpustakaan Daerah Kab. Tanjung Jabung Timur, seperti peminjaman buku bacaan.
“Buku-buku di sekolah ini kan terbatas ya, akhirnya kita pinjam ke perpustakaan daerah, Alhamdulillah mereka support,” ujar Deni.
Selain perpustakaan daerah, dukungan juga datang dari komite sekolah. Hermansyah, ketua komite SDN 61/X Talang Babat mengaku mendukung pembuatan teras baca di sekolah tersebut.
“Komite sekolah melalui dukungan orang tua mendukung pembuatan teras baca, salah satunya komite mensupport buku buku bacaan untuk anak-anak,” ungkap Hermansyah.
Jika teras baca SDN 61/X Talang Babat Tanjung Jabung Timur berada di selasar kelas, SDN 05/V Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat berada di tengah tangga lantai satu menuju lantai dua.
Persinggahan tangga tersebut dimanfaatkan oleh pihak sekolah untuk tempat membaca siswa, “Setelah sekolah kami menjadi mitra Program PINTAR Tanoto Foundation, kami berupaya meningkatkan program budaya baca, salah satunya membuat banyak spot tempat membaca, seperti di persinggahan tangga ini,” ujar Sampurna, salah seorang guru SDN 05/V Kuala Tungkal, diamini Syahril penggerak program budaya baca.
Sekilas memang tampak sederhana, namun ketika siswa hilir mudik naik turun tangga, tangan-tangan mungil mereka mengambil buku bacaan untuk dibaca ketika saat istirahat maupun sedang menunggu jam pelajaran dimulai. (ASB)
Komentar