DIALOGRAKYAT, BANDUNG–Ketua Pansus VII DPRD Jabar Herlas Juniar mengatakan reaktivasi jalur kereta api Rancaekek – Tanjungsari sepanjang 11,5 KM direncanakan beroperasi 2022-2023. Herlas menambahkan Reaktivasi jalur kereta api dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan dan menurunkan tingkat penggunaan kendaraan pribadi.
“Reaktivasi ini akan kita dorong untuk memudahkan aksesibilitas menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati salah satunya selain untuk mengurai kemacetan di kawasan Jatinangor”, ujar Herlas.
Herlas menambahkan, reaktivasi jalur Rancaekek – Tanjungsari juga akan mereaktivasi dua stasiun yakni stasiun Jatinangor dan stasiun Tanjungsari selain pengembangan Stasiun Rancaekek.
“Kita meninjau terkait peta lokasi untuk stasiun di Jatinangor dan secara umum eksistingnya sudah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk serta kantor instansi, mungkin dalam waktu dekat akan ada relokasi”, terang Herlas.
Herlas menekankan, setelah masuk draft raperda perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029, selain reaktivasi jalur Rancaekek – Tanjungsari juga didorong pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.
“Eksistingnya kan dari Rancaekek ke Tanjungsari, nah dari sananya kita bangun rel baru. Trase ini akan kita dorong sampai Bandara Internasional Kertajati bahkan hingga Cirebon”, tutup Herlas.
Pemerintah Pusat Reaktivasi Empat Jalur Kereta Api Di Jabar
Reaktifasi empat jalur rel kereta api di Jawa Barat seiring dengan pembangunan infrastruktur transportasi di Jabar saat ini. Untuk diketahui Pemprov dan PT Kereta Api Indonesia akan mereaktifasi empat jalur kereta api di Jalur Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang dan Cibatu-Garut.
Reaktivasi akan diteruskan ke Bandara Kertajati, ini jalur-jalur yang nanti menjadi jangkar karena seperti kita ketahui kereta api sebagai suatu angkutan yang paling digemari masyarakat, murah, tidak ada polusi dan tepat waktu. Tahun ini kedua jalur reaktivasi tersebut ditargetkan akan selesai.
Dengan dibukannya jalur reaktivasi jalur KA ini akan banyak memberi manfaat kepada publik. Misalnya masyarakat akan mempunyai alternatif lain dalam bertransportasi, meningkatkan potensi sektor pariwisata yang ada, meningkatkan konektivitas dan integrasi antarmoda, serta aset KA yang sudah mati yang dapat dimaksimalkan kembali. (hms)
Komentar