MALANG, Dialograkyat–Hari pertama digelar Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) IX Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang berlangsung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kontingen UIN SGD Bandung baru berhasil mendapatkan tiga mendali: 1 emas pada cabang inovasi media pembelajaran, 1 perak pada cabang karate putra, 1 perunggu pada cabang karete putri.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si didampingi Kepala Bagian Kemahasiswaan, Wawan Gunawan, M.M., menuturkan, “Alhamdulillah berkat doa dan dukungan dari semua pihak. Untuk hari pertama baru mendapatkan satu emas pada media pembelajaran, satu perak pada karate (kata) putra dan satu perunggu pada karate (kata) putri,” tegasnya, Selasa (16/06/2019).
Ketiga peraih juara mendali itu, Yuran Ramadhan, mahasiswa Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) sebagai Juara I pada cabang inovasi media pembelajaran; Dani Rafiq, mahasiswa Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebagai juara II pada cabang karate (kata) putra; Nashihatul Insyiroh Tawwabin, mahasiswi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sebagai juara III pada cabang karate (kata) putri.
Pionir IX UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini memperlombakan dan mempertandingkan bidang ilmiah, olahraga, seni, dan riset. Untuk bidang ilmiah meliputi debat bahasa Arab, debat bahasa Inggris, musabaqah makalah Qur’ani (MMQ) dan musabaqah qiraatul kutub (MQK).
Cabang olahraga meliputi futsal, volley ball, tenis meja, bulu tangkis, catur, panjat dinding, takraw, pencak silat, basket, dan karate.
Bidang seni meliputi musabaqah tilawatil Quran (MTQ), musabaqah hifdzil Quran (MHQ), musabaqah syarhil Quran (MSQ), kaligrafi, pop solo islami, desain dan peragaan busana muslim, puitisasi Alquran, dan marawis. Bidang riset meliputi karya tulis dan karya inovatif mahasiswa.
Rektor mengingatkan kepada kontingen untuk mengikuti segala proses perlombaan sesuai aturan, tatacara dan mengedepankan akhlak karim dalam meraih target sebagai juara yang sesuai dengan ridho Allah.
“Saya titip kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga akhlaknya, karena Pionir itu ajang silaturahmi dan syiar berdakwah di lingkungan PTKIN, sehingga keberadaan kontingen UIN SGD Bandung menjadi teladan bersama dalam mengedepankan akhlak karim,” pesannya.
Yuran Ramadhan, didampingi Dr. H. Ujang Dedih, M.Pd official menuturkan inovasi media pembelajannya berjudul Electronic Physics Education (EPHYE). EPHYE merupakan media pembelajaran berbentuk aplikasi android yang memuat konten-konten pembelajaran yang menarik. Materi pembelajaran yang dibahas pada aplikasi ini merupakan materi pelajaran fisika.
“Dengan penggunaan aplikasi EPHYE, pembelajaran fisika yang dianggap sulit dapat lebih menarik dan mudah difahami,” paparnya.
Meskipun pada awalnya, Yuran merasa tidak yakin, tapi berkat dukungan dari teman-teman, arahan dan bimbingan dari dosen, official kontingen perjuanganya membuatkan hasil yang membanggakan kampus.
“Sesaat sebelum pengumuman ada perasaan pesimis, karena melihat karya dari peserta lain yang luar biasa, tapi Alhamdulillah. Ada perasaan yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata saat diumumkan menjadi juara 1. Perasaan sangat senang dan bersyukur tentunya. Bersyukur dengan apa yang Allah berikan, bersyukur karena telah bisa mempersembahkan medali untuk kontingen, terkhusus untuk Pendidikan Fisika, rekan EPHYE.
Saya harap medali emas pertama ini bisa menjadi bosster dan dapat meningkatkan motivasi bagi rekan-rekan atlet untuk terus berjuang,” tegasnya.
Bagi Dani Rafiq, didampingi Dr. Hamzah Turmudi, Drs., M.Si, official karate menjelaskan, “Alhamdulillah, merasan senang dan bersukur atas perolehan juara. Dengan mendapatkan juara kedua ini menjadi bukti atas segala perjuangan untuk meraih pretasi yang dapat mengharumkan nama kampus. Mudah-mudahan dengan dapat menyumbangkan dua mendali dari cabang karate ini dapat memberikan dorongan, motivasi kepada seluruh kontingen untuk terus memberikan yang terbaik bagi kampus tercinta,” pungkasnya.
Akumulasi perolehan medali sementara, 1. UIN Sunan Gunung Djati tiga mendali, 2. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2 mendali, 3. UIN Raden Fatah Palembang 2 mendali, 4. IAIN Tulungagung 1 mendali, 5. STAIN Bengkalis 1 mendali. (hms/red)
Komentar