BALI, Dialograkyat–Sejak berangkat dari Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 25 Juni lalu, Bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi sudah menjelajah sembilan kota. Mulai dari Ngawi, Jawa Timur hingga Bayuwangi.
Kini, bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi sedang berkeliling Provinsi Bali selama empat pekan.
Di kota ke sepuluh, yaitu kabupaten Buleleng, KPK memiliki kesempatan untuk memberikan sosialisasi dan menanamkan semangat antikorupsi ke para calon legislatif atau calon anggota DPRD terpilih di kabupaten Buleleng.
Selain sosialisasi terhadap calon anggota DPRD, Penasihat KPK Tsani Annafari juga memberikan edukasi kepada ketua DPD Partai Politik di Kabupaten Buleleng.
Moment tersebut, menurut Tsani, adalah momentum yang pas untuk memberikan himbauan dan menularkan semangat antikorupsi ke para wakil rakyat di kabupaten Buleleng. Hal ini dapat mencegah munculnya perilaku korup.
“Ini adalah moment yang pas. Sebelumnya sudah terlambat, belum sempat di sosialisasi namun sudah keburu ada yang ditangkap,” ujar Tsani saat memberikan materi pembekalan di gedung DPRD kabupaten Buleleng, pekan lalu.
Lewat kegiatan itu, Penasihat KPK Tsani Annafari memberikan pemahaman mengenai tugas KPK, tantangan yang dihadapi KPK, hingga mengajak para wakil rakyat yang duduk dihadapannya agar menjauhi korupsi yang dapat merusak masa depan dirinya dan keluarganya. Menurutnya, korupsi bisa terjadi pada siapa saja yang memiliki kekuasaan. Seperti teori yang dikatakan John Dalberg. “Power tend to corrupt. Absolute power, corrupt absolutely.”
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna berterima kasih kepada rombongan Bus Jelajah Negeri KPK yang telah hadir di Buleleng untuk memberikan sosialisasi kepada calon anggota DPRD Buleleng. “Saya yakin ini akan bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang antikorupsi, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diingatkan.”
Selain memberikan sosialisasi kepada calon anggota DPRD Kabupaten Buleleng, rangkaian kegiatan bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi juga beragam. KPK melakukan kegiatan sosialisasi untuk para pelajar di tingkat TK dan pelajar SMP. Selain itu juga ada klinik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), klinik gratifikasi, hingga klinik pengaduan masyarakat.
Bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi akan melanjutkan perjalanannya keliling Provinsi Bali. Setelah Buleleng, bus akan mendatangi Karang Asem, Klungkung, Bangli, Denpasar dan terakhir di Kabupaten Jembrana. (rls/red)
Komentar