OKI | Dialog Rakyat – Merasa tidak ada tindakan dari instansi terkait perihal dugaan Pungutan liar (Pungli) di SDN di SDN 1 SP3 Pancawarna Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dua orang wali murid melaporkan hal tersebut kepada Inspektoran OKI.
Dalam laporannya keduo orang tua siswa didampingan oleh Ketua LSM JAPAN RI Rossi, menyebut bahwa Pungli yang dilakukan oleh oknum pendidik terhadap siswa sangat memberatkan, pasalnya mereka menilai anggaran dana BOS yang telah dikuncurkan pemerintah diduga disalah gunakan, sehingga mereka (red-orang tua) masih dipungut biaya untuk membeli buku LKS seharga Rp.10ribu sampai 15ribu, untuk beli sapu sekolah Rp. 5ribu, biaya kantin 7ribu setiap hari sedangkan kantin tersebut sudah dibantu melalui dana dari CSR Pt.Argo, tidak hanya itu mereka juga dipinta biaya membeli raport sebesar Rp.50ribu per-siswa.
Baca Berita Terkait : SDN SP3 Pancawarna OKI diduga Lalukan Pratek Pungli
Anehnya sampai saat ini kasus yang telah mencoreng nama baik Pendidikan di Kab OKI tersebut, terkesan diabaikan, karena Dinas Pendidikan OKI belum ada tindakan terhadap sekolah yang telah lakukan pungli terhadap siswa.
Menurut Rossi Ketua LSM JAPAN.RI, laporan yang disampaikan kepada Inspektorat OKI, langsung diterima oleh Seketaris pada hari Jumat 27/9/19 jam 10,30 wib, “saya berharap laporan dan bukti telah terjadinya pungli ini, dapat ditindaklanjuti agar dapat dijadikan pelajaran buat pendidik lainnya.” Pungkas Rossi. (dnd)
Komentar