Knowledge Management Society Indonesia Adakan Seminar Pembangunan SDM yang Unggul

BANDUNG | Dialog Rakyat | Knowledge Management Society Indonesia (KMSI) kembali mengadakan Knowledge Management (KM) Summit ke-3, tahun 2019. Tujuannya, sejalan program pemerintah, khususnya di bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

President of Knowledge Management Society Indonesia Prof. Jann Hidajat Tjakraatmadja mengatakan dalam KM Summit 2019 ke 3 tema yang diangkat merupakan lanjutan dari KM-Summit 1 dan KM-Summit 2. Yaitu  “Innovative Learning To Re Use Knowledge Asset In Corporation and Public Services at Society 5.0 Era”.

Tema ini  menjadi penting mengingat saat ini telah terjadinya evolusi dan revolusi manajemen pengetahuan dan proses pembelajaran, melalui penggunaan media game-digitalisasi,” kata dia.

Tidak hanya itu, Jann juga menekankan, harus diakui jika Implementasi manajemen pengetahuan d1 suatu organisasi akan membawa banyak manfaat yang berkelanjutan, khususnya dalam meningkatkan performansi dan daya saing.

“Peran teknologi digital pada saat ini dan kedepannya akan sangat berkontribusi secara signifikan bagi setiap insan dalam organisasi tersebut” tegasnya.

Jika suatu organisasi. imbuhnya, tidak dapat menanggapi severe arif dan bijaksana tentang perkembangan teknologi digital yang begitu cepat ini, maka hal ini akan berbalik menjadi suatu ancaman serius. Oleh karenanya. tegas Prof. Jann, dalam KM Summit 2019 ini diharapkan dapat memberikan suatu wadah bersama dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman agar didapatkan strategi dan inovasi yang efektif dan efisien. melalui implementasi teknologi digital dalam organisasi untuk mempercepat dan mempertahankan bisnis organisasi yang berkelanjutan untuk masa depan.

Menurut Forbes. 90% dari semua startup berakhir dengan kegagalan. Satu-satunya solusi bagi startup untuk bertahan hidup adalah untuk itu belajar lebih cepat daripada siapapun di pasar, sehingga bisnis harus menjadi organisasi pembelajaran. Disinilah Knowledge Management menjadi bagian penting dari bisnis. Proses manajemen pengetahuan yang efektif memungkinkan perusahaan untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka kumpulkan sehingga dapat digunakan kembali dan ditingkatkan.

“Banyak perusahaan yang telah menjalankan KM, tetapi lupa menggunakan kembali pengetahuan untuk kebutuhan bisnis maupun organisasinya. Melalui serangkaian sesi panel dan workshop, peserta akan mendapatkan jawaban terhadap permasalahan tersebut.” Tutur Prof. Jann Hidajat dalam sambutannya.

“KM-Summit 2019 ini diadakan untuk menawarkan solusi melalui serangkaian sesi seminar bersama dengan sejumlah pakar dan workshop” ujarnya.

Prof. Jann menambahkan, dalam kegiatan ini akan diundang praktisi dan akademisi di bidang KM dan Innovative Learning untuk bersama-sama mempersiapkan Modal Insani Indonesia menghadapi Era Industri 4.0 dan Era Society 5.0.

Salah satu inovasi yang akan dibahas dalam forum ini adalah penggunaan gamifikasi sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran.

Sesi awal Keynote Speech disampaikan oleh Founder & Creative Director Learning Games Network USA, Scot Osterweil. Selain Scot Osterweil, beberapa pembicara yang hadir dalam acara ini berasal dari dalam dan luar negeri seperti, Annisrul Waqie (Vice President Quality, System, and Knowledge Management dari Pertamina), Agung Wicaksono (Direktur Utama Transjakarta), Lenny Aziz (Co-Founder SKOR), Seratin D. Talisayon (APO KM Expert Philippines), dan masih banyak pembicara berkompeten lainnya.

Selain sesi Plenary dan Panel, KM Summit juga menyajikan banyak pilihan short course workshop. Bentuk short course tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi peserta karena menawarkan sesi yang lebih interaktif dan mendalam.

Peserta yang hadir dalam acara ini datang dari berbagai elemen, yaitu praktisi dan akademisi di bidang KM dan Innovative Learning. Acara ini terdiri dari Seminar dan Workshop yang dibagi menjadi beberapa Panel serta Workshop Parallel.

“Harapannya, dengan percepatan pembelajaran melalui penggunaan kembali aset pengetahuan. Industri maupun Organisasi Publik dapat mengoptimalkan potensi karyawannya sebagai modal dan sekaligus mampu berkontribusi sebagai sumber penyedia pembelajaran bagi negeri” pungkasnya. (febri)

Komentar