OKI |Dialog Rakyat | Jalan tol trans Sumatera (JTTS) ruas Pematang Panggang-Kayu Agung yang sudah resmi beroperasi mulai berdampak kepada pelaku usaha kecil dan menengah di sepanjang Jalinsum, masyarakat berharap ada solusi dari pemerintah daerah. Jika pemerintah tidak memberikan solusi kepada mereka, para pelaku usaha kecil tersebut akan gulung tikar, karena kendaraan yang biasa lewat lintas timur kini beralih ke jalan TOL.
Tujuan utama adanya jalan Tol untuk meningkatkan konektivitas antara Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan sebagai penyambung dari Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pintu masuk menuju Sumatera ke wilayah utara. Berbagai pihak berharap adanya jalan Tol bisa menggenjot perekonomian masyarakat dan dapat melahirkan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera. Namun pada kenyataannya justru para pedagang mengeluh.
“Saya berharap solusi dari pemerintah. Karena menurunan omset sejak adanya Tol sangat terasa,” ujar Manson salah seorang pedagang keliling di daerah Bunut Lintas Timur, Rabu (4/12).
Menurutnya, sejauh ini dirinya masih belum tahu akan beralih usaha apa. Sementara keahliannya hanya pada usaha kecil tersebut untuk menghidupi keluarganya. Untuk itu Manson mengaharapkan kepada pemerintah dan pengelolah jalan Tol dapat memberikan tempat usaha dagang bagi pelaku KUKM di rest area sepanjang Tol JTTS” harapnya
Hal serupa juga bukan hanya dialami para pedagang keliling tetapi juga dirasakan oleh rumah makan dan pusat ole-ole khas daerah tersebut, karena omzet mereka turun drastis hingga 40 persen. imbas dari kendaraan bis dan pribadi beralih mengunakan jalan tol.
Lebih lanjut dikatakannya, setiap menjelang Natal, Tahun Baru, Puasa dan Lebaran yang biasanya menjadi musim panen bagi pelaku usaha kecil dan menengah di lintas timur, namun sejak dibukanya Tol Trans Sumatera para pemudik sudah dipastikan gunakan jalan Tol. Pungkasnya. (Dedi Panyol)
Komentar