DPRD Jabar Siap Dorong Anggaran Untuk Bangun Jembatan Leuwilalay

SUKABUMI | Dialog Rakyat | DPRD Provinsi Jawa Barat siap mendorong anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk membangun jembatan Leuwilalay yang rawan roboh. Hal ini dikatakan anggota Komisi IV DPRD Jabar M Ichsan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (4/2/2020).

Menurut M Ichsan berkata demikian karena jembatan tersebut menjadi urat nadi perekonomian masyarakat asal empat desa yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

“Jembatan tersebut berada di atas Sungai Cimandiri. Pemerintah desa sekitar sudah dari 2016 melakukan hearing dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi hingga hari ini,” ujarnya.

Dijelaskan Ichsan, dinas terkait di wilayah Pemkab Sukabumi dalam Detail Engineering Design (DED) telah menganggarkan Rp30 miliar untuk pembangunan jembatan baru Leuwilalay, tapi anggaran tersebut masih dinilai kurang untuk membangun jembatan yang lebih kokoh dan layak.

“Hanya karena posisinya ada di atas Sungai, maka pembangunan jembatan ini harus mendapat izin dari Kementrian PUPR dan BBWS, hal ini berkaitan dengan tata ruang sungai tersebut,” tutur Ichsan.

Ichsan juga mengatakan konstruksi jembatan Leuwilalay saat ini juga sudah rusak, masuk kategori tidak layak.

Pertama jembatan ini hanya bisa dilalui 1 unit mobil minibus dengan beban maksimal kurang lebih 1,5 ton.

Kedua konstruksi jembatan Leuwilalay ini terbuat dari kayu besar, seiring berjalannya waktu sudah pasti akan lapuk termakan usia.

Ketiga jembatan gantung ini posisinya ada di bawah sehingga riskan hanyut ketika terjadi banjir di sungai.

“Tiga langkah awal kami untuk mendorong pembangunan Jembatan Leuwilalay ini adalah, mendorong perizinannya melalui Dinas PSDA,” katanya.

Tidak hanya itu, dinas Binamarga juga akan didorong untuk membantu dorong lebih kepada konten badan jalannya.

“Kami akan ajukan juga Bantuan Keuangan (Banke) kepada Bappeda Provinsi Jawa barat,” katanya.

Politisi PKS ini menargetkan bahwa penganggaran jembatan sepanjang 60 meter ini akan masuk di tahun 2021.

“Karena jembatan ini sebagai penunjang kegiatan ekonomi warga empat desa, model jembatannya harus bisa dilalui dua mobil dengan pendestrian di sisi kiri dan kanan jembatan sehingga, akan lebih kokoh dan nyaman saat dilalui masyarakat,” pungkasnya. (***)

Komentar