Pengusaha Tahu dan Tempe Keluhkan Harga Kacang Kedelai yang Terus Naik

CIAMIS | Dialog Rakyat | Kenaikan harga kacang kedelai yang begitu signifikan di keluhkan oleh pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis,senin (06/04/2020).

Pengusaha pabrik tahu dan tempe mengeluhkan harga kacang kedelai yang terus naik,sedangkan harga tahu tempe yang sudah jadi sangat sulit untuk naik,di karenakan para pedagang dan konsumen keberatan kalau harganya di naikan.

Hal ini di keluhkan oleh salah satu pengusaha pabrik tahu dan tempe,Mumus (50th) pabriknya yang berada di Dusun Sukahurip. Desa Sukasari, menuturkan kepada team dialog rakyat.

“Saya menggeluti usaha produksi tahu dan tempe sudah 25 tahun lebih,baru kali ini kenaikan harga kedelai yang begitu tinggi,saya produksi sekitar 2 kwintal lebih untuk satu hari”

“Sedangkan dari satu Ton,kenaikan harga kacang kedelai sampai berkisar dua jutaan dari harga lama”

“Bayangkan,berarti saya rugi dalam satu kali produksi sekitar empat ratus ribuan”ujarnya.

Rencananya Mumus bersama pengusaha yang lain akan istirahat untuk tidak produksi dulu sementara waktu,sekitar minggu minggu ini mungkin tahu dan tempe akan sulit di temui di pasar banjarsari dan kecamatan lainnya.

Para pengusaha produksi tahu yang kebanyakan di daerah gagayunan,pasir ipis, kedungkendal dan cikohkol menggunakan kacang yang di impor dari Amerika,perbedaan hasil kacang lokal dan kacang Impor dari Amerika sangat jauh.

“Kami tidak menggunakan kacang lokal dikarenakan kalau kacang Import itu hasil tahu nya bagus kenyal dan gurih” katanya.

Masih kata Mumus “Ya mudah-mudahan konsumen bisa memaklumi dengan keadaan saat ini, yang d karenakan adanya virus Covid -19, bahan pokok tempe tahu menjadi naik”

“Juga kepada pemerintah,dinas industri perdagangan kami berharap bisa cepat memulihkan harga kacang kedelai menjadi normal kembali”pungkasnya.

Dampak dari tidak produksinya tahu di rasakan juga oleh tukang kayu bahbir,mereka kebingungan untuk menjual kayu bakarnya,dikarenkan pabrik tahu libur tidak produksi.(Gezul/Hendra)

Komentar