JAKARTA | Dialog Rakyat | Indonesia Corruption Watch (ICW) meluncurkan kembali laman RekamJejak.net. Laman ini mengungkap informasi hingga riwayat hidup ratusan calon legislatif. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, dalam laman tersebut, masyarakat bisa memeriksa mulai dari informasi umum, peran dalam produksi undang-undang, hingga riwayat hukum apabila pernah korupsi, dan kasus hukum yang pernah menyeret nama mereka.
“Pertama bagaimana rekam jejak mereka soal regulasi-regulasi bermasalah, apakah mereka patuh atau tidak patuh dengan LHKPN atau mungkin yang ketiga, apakah mereka pernah terindikasi terlibat dalam praktik korupsi,” kata Kurnia saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023). Sejauh ini, pihaknya telah mengumpulkan dan mengunggah data 491 calon anggota DPR RI dari berbagai partai.
Ia mengakui, memiliki keterbatasan sehingga tidak mungkin memasukkan data riwayat hidup semua calon anggota DPR RI.
Untuk itu, ICW yang dibantu Koalisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS), Greenpeace, dan Narasi menentukan sejumlah klaster. Di antara klaster tersebut adalah calon anggota legislatif yang masih satu keluarga dengan pejabat teras partai politik.
“Kadang-kadang orang yang berbicara politik dinasti itu tidak sadar di partainya juga ada politik dinasti,” ujar Kurnia.
Di antara anak pejabat teras partai itu adalah Ravindra Airlangga, anak Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang maju di Dapil Jawa Barat V. Kemudian, anak Ketua Umum Surya Paloh, Prananda Paloh yang maju di Dapil Sumatera Utara I dan anak Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani, Pinka Haprani yang maju di Dapil Jawa Tengah IV.
“ini juga harus disampaikan, diketahui oleh masyarakat karena banyak sekarang yang membincangkan politik dinasti,” ujar Kurnia.
ICW Sangat menyesal data-data ini tidak di sedia oleh KPU karna data ini sangat penting bagi Pemilih dan biarkanlah masyarakat yang memilih.Rekam Jejak yang di Pilihnya Ujarnya. (edison/rls)
Komentar