Pelantikan DPC PWRI, Bupati PALI Minta Media Tidak Menebar Berita Hoax

PALI | Dialog Rakyat | Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menghadirkan pelantikan DPC PWRI Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA).

Semrntara itu Bupati PALI Dr.Ir.H. Heri Amalindo, M.M dalam sambutannya, meminta awak media untuk tidak menebar berita hoax yang menyesatkan masyarakat.

Hal itu disampaikannya pada Pelantikan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Persatuan Wartawan Reformasi Indonesia (PWRI) PALI dan Musi Banyuasin (Muba) yang berlangsung di At the Star Caffe Beracung Kelurahan Talang Ubi Selatan, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI,  Selasa (06/02/24).

“Jangan membuat berita yang sifatnya memprovokasi kepada masyarakat, karena media sangat mempengaruhi suksesnya Pemilu 2024 ini,” ujar Bupati.

Media juga dituntut untuk menyebarkan berita yang menyatukan dan membuat situasi tetap kondusif. 

“Informasikan kepada masyarakat bagaimana menjaga kekompakkan dan persatuan jelang Pemilu maupun pasca Pemilu. Agar kedepan bangsa ini memiliki pemimpin yang amanah sesuai pilihan rakyatnya,” ajaknya.

Bupati juga meminta, wartawan untuk bersama mengajak masyarakat saat hari H Pemilu nanti untuk datang ke TPS.

“Tanggal 14 Februari 2024 jangan lupa ajak masyarakat untuk datang ke TPS, jangan Golput karena satu suara pun menentukan nasib bangsa ini 5 tahun kedepan,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Syamsudin Ketua DPC PWRI PALI mengatakan alhamdulillah, puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya kita dapat berkumpul bersama dalam rangka  Pelantikan DPC PWRI Kabupaten PALI dan Muba yang di Gelar di At the Star Coffee ini.

“Berdirinya PWRI  dilatarbelakangi oleh alasan untuk meningkatkan perbaikan kualitas serta mengakomodir potensi wartawan pada era persaingan global, ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Syamsudin, untuk itu rekan- rekan, di hari pelantikan DPC PWRI PALI dan Muba ini kita mengusung Tema Tingkatkan intelektualitas dan Pertajam Spiritualitas.

“Menurut KBBI, Intelektual adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan sementara. Spiritual menurut kamus Bahasa Indonesia (KBBI) , adalah istilah yang menggambarkan hubungan dekat dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin),” imbuhnya. (Jon)

Komentar