Jurnalis: Baraf Dafri. FR
LAHAT SUMSEL, Dialograkyat – Perjalanan perusahaan PT. Bukit Asam. Tbk (PTBA) dan kegiatan sosial masyarakat perusahaan dirangkum dan dirangkai menjadi tiga buah buka yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-74 Tahun 2019 ini.
Hal itu dikatakan Corporate Secretary PTBA, H. Suherman kepada media ini melalui press release juga dijelaskan bahwa ketiga buah buku yang terangkum dalam Trilogi Bukit Asam berjudul “100 Tahun Tambang Tanjung Enim”, “Tanjung Enim Menuju Kota Wisata”, dan buku ketiga berjudul “Era Berganti, Cemerlang Menanti”.
Kegiatan peluncuran ketiga buku ini dilaksanakan usai Upacara Peringatan HUT RI yang dilakukan oleh Direktur Operasi Produksi PTBA, Suryo Eko Hadianto, di halaman kantor PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, kemarin Sabtu (17/8/2019).
Dijelaskan Suherman, pertambangan batu bara di Tanjung Enim telah dimulai sejak 1919 oleh pemerintah kolonial Belanda. Memasuki tahun 2019, tambang batu bara Tanjung Enim tepat berusia 100 tahun. Hal inilah yang mendasari Bukit Asam meluncurkan buku “100 Tahun Tambang Tanjung Enim”.
Melalui Buku “100 Tahun Tambang Tanjung Enim”, Bukit Asam merangkum perjalanan tambang batu bara Tanjung Enim sejak masih underground mining hingga kini menjadi open pit mining. Tambang batu bara Tanjung Enim sendiri menjadi saksi bisu perjalanan pertambangan batu bara yang terjadi di Tanjung Enim serta perkembangan berbagai teknologi dunia tambang.
Seiring dengan berkembang dan semakin majunya tambang batu bara di Tanjung Enim, Bukit Asam juga senantiasa memperhatikan lingkungan dan kehidupan masyarakat di sekitar perusahaan. Bukit Asam terus berkomitmen untuk terus peduli lingkungan dan mendorong kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program Tanjung Enim Kota Wisata. Hal inilah yang kemudian dituangkan dalam buku “Tanjung Enim Menuju Kota Wisata”.
Belajar dari Sawahlunto, yang kini berkembang dari sektor pariwisata usai kegiatan penambangan batu bara berhenti, Bukit Asam mulai mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Tanjung Enim Kota Wisata. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat Tanjung Enim agar menjadi semakin mandiri melalui sektor pariwisata yang sangat potensial untuk wilayah Tanjung Enim.
Melalui Tanjung Enim Kota Wisata, Bukit Asam menghidupkan semangat masyarakat untuk menampilkan kebudayaan dan menciptakan berbagai karya asli khas Tanjung Enim. Bukit Asam juga mendorong masyarakat untuk merawat destinasi pariwisata dan menciptakan destinasi wisata baru yang potensial untuk menarik wisata.
Guna mendukung hal tersebut, Bukit Asam telah melakukan berbagai pembangunan sejumlah fasilitas seperti pembangunan Taman Love, Gapura Sriwijaya yang menjadi gerbang masuk Tanjung Enim Kota Wisata, Mini Zoo, hingga jogging track. Tak berhenti di situ, Bukit Asam juga berproses untuk mendirikan Museum Tambang Batu Bara yang akan menceritakan perjalanan tambang di Tanjung Enim.
Sementara dalam buku ketiga “Era Berganti, Cemerlang Menanti”, disajikan dalam buku bergambar yang ditujukan untuk anak-anak. Melalui buku ini, Bukit Asam menceritkan perjalanan sejarah tambang Tanjung Enim sejak 100 tahun lalu dan sejarah Bukit Asam hingga kini. Penyampaian perjalanan perusahaan melalui gambar ini, diharapkan dapat mempermudah anak-anak untuk memahami perjalanan perusahaan tambang batu bara milik negara.
Adanya ketiga buku ini, bertujuan untuk semakin mengenalkan sejarah tambang batu bara dan Bukit Asam. Lebih dari itu, buku ini juga dipersembahkan Bukit Asam untuk Indonesia di hari jadi yang 74 tahun sebagai kontribusi nyata Bukit Asam dalam membangun negeri. ***
Komentar