“Jalan Rusak di Kabupaten Bandung” Otto Muharram : Drainase Jadi Sorotan

KAB. BANDUNG | dialograkyat.com Banyak ruas jalan di Kabupaten Bandung mengalami kerusakan yang diduga akibat buruknya sistem drainase. Tidak optimalnya saluran air menyebabkan genangan dan banjir yang mempercepat degradasi jalan. Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Demokrat, RM. Otto Muharram, pada Rabu (21/2/2025).

“Drainase merupakan sistem penting yang berfungsi mengalirkan air dari satu titik ke titik lain. Jika tidak direncanakan dengan baik, dapat menyebabkan genangan air, banjir, hingga erosi tanah yang berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan,” ujar Otto.

Menurutnya, sistem drainase jalan terbagi menjadi dua jenis, yaitu alami dan buatan. Drainase alami terbentuk dari proses alam, seperti sungai atau aliran air bawah tanah. Sementara drainase buatan dibuat menggunakan material seperti pipa, batu, dan beton untuk mengarahkan aliran air agar tidak merusak jalan dan lingkungan sekitar.

Peran Penting Drainase dalam Infrastruktur Jalan

Otto menekankan bahwa drainase jalan memiliki peran krusial dalam pembangunan infrastruktur. Jika tidak berfungsi dengan baik, air hujan yang menggenang dapat merusak permukaan jalan, mengurangi daya tahan aspal, serta mempercepat munculnya lubang dan retakan.

Ia juga menguraikan beberapa fungsi utama drainase jalan, di antaranya:

1. Melindungi jalan dari limpasan air permukaan atau air tanahyang dapat mengikis lapisan aspal.

2. Mengurangi genangan air dan banjir yang berpotensi merusak struktur jalan.

3. Mengendalikan erosi tanah di sekitar jalan untuk mencegah amblesan atau longsor.

4. Mengurangi kerusakan pada jalan dan bangunan akibat tekanan air yang terus menerus.

5. Mengarahkan aliran air ke badan air terdekat sehingga tidak menggenang di permukaan jalan.

Jenis Drainase Jalan yang Ideal

Dalam upaya menjaga kualitas jalan, Otto menjelaskan beberapa jenis drainase yang umum digunakan dalam pembangunan infrastruktur jalan, yaitu:

1. Drainase saluran terbuka – umumnya digunakan untuk menampung dan mengalirkan air hujan secara langsung.

2. Drainase saluran tertutup – sering diterapkan di jalan raya dan kawasan pemukiman untuk mengalirkan air tanpa mengganggu lalu lintas.

3. Drainase permukaan tanah – berada di atas permukaan tanah dan berfungsi untuk mengalirkan air limpasan permukaan.

4. Drainase bawah tanah – sistem pembuangan air melalui saluran di bawah permukaan tanah untuk mengurangi risiko genangan.

Perlunya Perencanaan Drainase yang Tepat

Otto menegaskan bahwa perencanaan drainase harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Hal ini membutuhkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, dinas terkait, dan masyarakat.

“Tanpa sistem drainase yang baik, jalan akan terus mengalami kerusakan. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi lintas sektoral untuk memastikan infrastruktur drainase berfungsi secara optimal,” tutup Otto. (Hamid)

Komentar