Dashmunsyid Angkat Kearifan Lokal Bandung dan Musik Tradisi Bali Lewat Rilis Lagu ‘Hajj’

PADANG, Dialograkyat – Penyajian budaya dan seni tradisi bisa dilakukan dengan beragam cara. Untuk keikutsertaan dalam pelestariannya, Dashmunsyid merilis video klip lagu terbarunya yang berjudul Hajj pada hari Jumat 16 Agustus 2019 di Loonaq Records Indonesia.

“Aransemen musik lagu Hajj adalah tuangan dari pengalaman pribadi saya saat tinggal di Bali selama dua tahun, yang menjadi inspirasi adalah alat musiknya berupa arransemen gending Bali, saron Bali, jimbre Arab, dan flute. Lagu ini saya tulis selepas hari raya Idul Fitri tahun ini, berkat motivasi dari sahabat Dashmunsyid agar membuat tantangan lagu baru yang bertemakan Haji. Terinspirasi dari talbiyah, supaya lagu ini bisa kita jadikan momentum di setiap penyambutan hari raya Idul Adha, bisa jadi doa dan pengingatkan kita pada panggilan pelaksanaan ibadah haji,” kata Agus, salah seorang personal Dashmunsyid, saat diwawancarai, Jumat (16/8/2019).

Agus juga mengatakan, “Pesan yang terkandung dalam lagu ini adalah doa, keikhlasan, kepasrahan, ketulusan, permohonan ampun, dan penghambaan yang benar-benar dalam melaksanakan ibadah haji, supaya menjadi haji mabrur dan mabrurah, serta diterima ibadahnya. Sengaja dirilis pada suasana hari raya Idul Adha, sebagai lagu momentum yang bisa diputar kapan saja, saat orang merindukan Baitullah.”

“Lagu Dashmunsyid selama ini diproduksi oleh talent Dashmunsyid yang terlibat dalam projek lagu yang akan dikerjakan, dari sejak projek pertama kita membuat lagu. Tujuannya adalah rasa kepemilikan dari lagu tersebut, sehingga bisa ‘merawat’ dengan melakukan promosi di media sosial masing-masing. Para personal Dashmunsyid yang ikut dalam lagu Hajj berasal dari Bandung, Jakarta, Garut, Tasikmalaya, Bandung Barat, Cimahi, dari Riau, dan yang terjauh dari Surabaya.”

“Tokoh ustadz yang saya daulat untuk ikut mendukung lagu Hajj adalah ustadz Kostaman yang sering mengisi kajian khatmil Quran, tahsin, dan kajian ilmu Islam melalui grup call, aplikasi Line komunitas Dashmunsyid, dan beberapa kali kita mengadakan pengajian dan syukuran khatam Alquran. Mereka sangat antusias untuk mendukung projek lagu Hajj, supaya bisa berkarya, bersyiar lewat syair, dan bisa juga sebagai doa menuju harapan panggilan ke Tanah Suci Makkah. Mereka berkarya dan mendukung secara materil dan immateril, pengorbanan serta perjuangan waktu, di sela-sela kesibukan mereka dalam menjalani aktivitas pekerjaan dan keluarga yang harus ditinggalkan,” kata Agus.

Selain itu Agus juga mengatakan, “Lagu Hajj adalah lagu original milik Dashmunsyid. Lirik dan musiknya saya yang membuatnya sendiri, dibantu arranger asal Yogyakarta, mas Dicky Fathu Rochman, dan itu menjadi kelebihan serta perbedaan di antara lagu sebelumnya, dimana projek sebelumnya satu lagu aransemen ulang dan satu lagu cover. Sebelumnya Dashmunsyid telah merilis lagu; Satu hari di hari raya (ft. Suby-Ina – 2018), dan Ramadhan Kembali – Dashmunsyid (cover Justice Voice – 2019).

“Tantangan saat rekaman vokal lagu Hajj adalah dalam penentuan key music yang harus pas untuk vokal ikhwan dan akhwat, yang kedua adalah pembagian lirik untuk masing-masing karakter vokal, harus lakukan beberapa kali latihan supaya dapat bagian yang pas dengan jenis suara talent. Tantangan yang ketiganya adalah pembagian harmoni suara 1 dan suara 2. Dan tantangan yang ke empatnya adalah pembagian langgam lagu, ada yang mudah mencengkok, ada yang datar dan susah, ada yang mudah menghapalkan lagu, ada yang mudah latihan, ada yang semangat, ada yang slow respon. Cara untuk mengatasinya adalah dengan sabar dan berdoa. Alhamdulillah, semua bisa diatasi dengan baik, karena hampir semua yang terlibat projek mau bekerjasama, bekerja keras, belajar, dan memahami apa yang diinginkan dari lagu ini,” kata Agus.

Seperti yang juga dikatakan Agus, “Lokasi syuting yang kita pilih adalah di Masjid Terapung Al Jabbar Jawa Barat, karya Gubernur kami, Ridwan Kamil. Di sana bisa kami dapatkan panorma keindahan masjid dengan arsitektur ala luar negeri, seperti masjid di Turki, Timur Tengah, untuk mendapatkan kesan sedang melaksanana ibadah haji yang sesungguhnya. Sehingga kami bisa mendapatkan latar dengan suasana gersang, rumput kering yang luas seperti sabana, tanah pasir yang kuning seperti gurun, panas menyengat seperti arafah saat syuting, lahan luas tanpa pepohonan. Lokasi masjid inilah yang pas untuk konsep yang saya inginkan, supaya terlihat seperti sedang menjalankan ibadah haji sesuai dengan kandungan lirik dari lagu Hajj. Syuting kita lakukan pada akhir bulan Juli yang lalu. Alhamdulillah, semua tantangan kita jalani dengan rasa bersyukur, bisa berkarya untuk menyambut momentum Idul Adha dan pelaksanaan Ibadah Haji, walaupun lokasi jauh, panas, berdebu, dan gersang. Semuanya bisa diatasi dengan baik dan bisa bekerjasama dengan baik bersama tim videografer. Ketika ada hal-hal kecil yang menjadi kendala kita komunikasikan dengan baik.”

Dashmunsyid terbentuk berawal dari kesenangan para personalnya dalam meng-cover lagu di aplikasi Smule, sehingga silaturahmi online ini berlanjut di dunia nyata dan membangun grup nasyid. Karena itulah para personal Dashmunsyid berdomisili pada kota-kota yang berbeda-beda. Adapun para personal Dashmunsyid yang ikut pada lagu Hajj adalah sebagaimana berikut; Agus Solihin (Pangalengan, Bandung Selatan), Asep Saepudin (Garut), Bilal Sabilillah (Sumatera), Deni Abdul Halim (Bandung), Dwi Djanuar Handoko (Surabaya), Evi Nur Aprianti (Kuningan), Hamzah (Bandung), Kostaman (Jakarta), Liznida (Bandung), Nisa Nurhidayah (Tasikmalaya), Rafesh (Jakarta), Rifki Fauzi (Cililin, Bandung Barat), Sony Munandar (Cimahi), dan Upi Yuliana (Garut).

“Konsep dari penggarapan lagu Hajj dari Dashmunsyid berbeda dengan lagu bertema haji yang sudah ada. Pada lagu ini kami juga mengangkat unsur musik tradisi dan budaya Indonesia, yang sudah menjadi karakter dan khas pada persembahan karya-karya lagu dari Dashmunsyid,” kata Agus sebelum menutup wawancara.

Untuk menonton videoklip lagu Hajj dari Dashmunsyid, ada pada link berikut ini; https://youtu.be/vPte4rvW6QU

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

 

Komentar