Kisah Unik Sugiri Jafar Saat Menulis Lagu ‘Tanda Tanya Cinta’

PADANG | Dialog Rakyat | Setiap karya lagu biasanya memiliki cerita tersendiri yang menjadi latarbelakangnya terlahir. Lagu Tanda Tanya Cinta yang ditulis oleh Sugiri Jafar dan menjadi single perdana bagi Hendra Musisi juga memiliki kisah yang unik.

Saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Sabtu (16/11/2019), Sugiri Jafar mengatakan, “Awal tahun 2016 waktu saya mengalami demam. Malamnya saya jadi susah tertidur. Tiba-tiba saya mendapat inspirasi untuk menulis lagu Tanda Tanya Cinta, langsung saya tulis secara spontan, cepat, dan tanpa editing. Tidak lebih dari lima menit saya kelar menulisnya.”

“Penggalan liriknya dari isi kitab Nizham Al Islam (peraturan hidup dalam Islam) karya Syekh Taqiyuddin An-Nabhani, ulama dari Palestina. Dan juga tulisan-tulisan dari Syekh Hasan Al Bana. Dari kitab tersebut diserap pertanyaan mendasar tentang akidah. Dari mana manusia berasal? Untuk apa manusia hidup, dan akan ke mana manusia setelah hidup di dunia? Lirik lagu Tanda Tanya Cinta juga saya perkaya dengan inspirasi dari lirik lagu Muhasabah Cinta, lagunya edCoustik, juga dari lirik lagu I’tiraf dari Abu Nawas, dan Berserah dari Taufik Batisah, penyanyi Singapura,” kata Sugiri, musisi asal Jatinagor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Lagu Tanda Tanya Cinta yang ditulis Sugiri Jafar dan dinyanyikan oleh Hendra Musisi ini dirilis pada hari Jumat 8 November 2019 di Streaming Hub IslamicTunes.

“Rencana awalnya saya akan duet dengan Hendra Musisi. Atas saran dari Abah Haji Rozman dari Loonaq Records sebagai produsernya, baiknya lagu Tanda Tanya Cinta dibawakan secara  solo oleh Hendra Musisi, yang pernah menjadi finalis pada Festival IslamicTunes 2018. Saya menerima saran tersebut tentu karena saya menilainya memiliki kepribadian yang saleh, sekalian sebagai bentuk dukungan saya kepada Hendra yang belum penah merilis lagu solo. Selain itu saya juga punya keyakinan pada kemampuan olah vokal Hendra untuk dapat menyanyikannya dengan baik, mengingat tingkat kesulitan membawakan lagu ini cukup tinggi,” kata Sugiri Jafar.

Sugiri Jafar juga mengatakan, “Lagu ini ada pesan agar kita selalu muhasabah diri dengan amalan kita. Sudah seberapa banyak pahala dan dosa yang telah kita perbuat? Bagaimana dengan salat kita? Apakah ibadah kita sudah layak diterima Allah? Dan lagu ini juga mengingatkan kita agar tidak sombong dengan amal baik yang kita lakukan, dan teruslah meningkatkan kualitas ibadah kita, sebagai wujud syukur atas nikmat usia yang masih Allah berikan.”

“Menurut saya, agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dapat dengan cara bergabung dengan organisasi dakwah, agar bisa memfilter perilaku kita, dan membangun semangat kita untuk berubah menjadi lebih baik. Juga dengan cara mendekati guru, ustadz, ulama, dan orang-orang saleh, serta gemar bersilaturahmi, berkenalan, bersahabat dengan siapa pun dari berbagai lapisan sosial, profesi, dan juga orang-orang sukses, agar kita termotivasi dan optimis untuk sukses. Selain itu juga membiasakan diri membaca Alquran, dan salat malam. Selanjutnya dengan minta doa dari orangtua, guru, sahabat, dan orang yang menyayangi kita. Dan jalani hobi positif secukupnya, berkarya, dan bekerja, yang bermanfaat untuk diri dan sesama,” kata Sugiri Jafar.

Selain itu Sugiri Jafar mengatakan, “Untuk penggarapan aransemen musik lagu Tanda Tanya Cinta, saya tidak ada permintaan khusus pada arrangernya, Fadly Sutyarahman. Saya hanya menyampaikan emosional lagunya, suasana lagu tentang seseorang di malam hari sedang beribadah malam, salat, zikir, dan muhasabah diri. Memang saya sengaja, agar arrangernya berkreativitas bebas tanpa dibebani konsep yang detail dari saya. Yang paling utama lagu ini bisa memiliki karakter yang kuat,  dan tidak meniru konsep musik nasyid yang sudah ada.”

“Kekuatan Lagu Tanda Tanya Cinta juga ada pada liriknya yang berbicara tentang muhasabah diri, maknanya sangat mendalam, tapi mudah mengalir dinikmati, karena tidak banyak kiasan puitis, agar mudah dicerna pesannya. Nada lagunya mudah merasuk ke pikiran, agar melekat di ingatan pendengar. Aransemen musiknya berkarakter, menyatu dengan liriknya,” kata Sugiri Jafar.

Selama menekuni karir musiknya, selain lagu Tanda Tanya Cinta, lagu yang ditulis Sugiri Jafar dan telah dirilis adalah Udah Putusin Aja (adaptasi dari buku Udah Putusin Aja karya Ustadz Felix Siauw), Sambutlah Aku di Batas Waktu, dan Merantau (Pejuang Mimpi).

“Lagu ini termasuk lagu balada, musiknya slow menyayat hati, musiknya grande, berbeda dengan karya lagu saya sebelumnya yang cenderung nge-beat,” kata Sugiri Jafar.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Komentar