Tuban | Dialog Rakyat | Warga desa di Kabupaten Tuban mendadak kaya raya dan menjadi miliarder gara-gara pembebasan lahan proyek kilang minyak. Siapa sangka proyek New Grass Root Refinery (NGRR) itu awalnya ditolak oleh warga Desa Sumurgeneng pada tahun 2019.
Namun bak mendapatkan durian runtuh, warga desa itu kini bisa memborong ratusan mobil dalam waktu hampir bersamaan.
Kilang minyak di Kecamatan Jenu, Tuban tersebut merupakan proyek gabungan antara Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak dan gas asal Rusia. Perusahaan gabungan itu dinamai PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.
Berdasarkan kepemilikannya, Pertamina memiliki saham mayoritas dengan 55 persen, sisanya ialah saham Rosneft. Proyek New Grass Root Refinery (NGRR) itu memiliki kapasitas 300.000 barrel per hari sehingga digadang-gadang bisa memperkuat kemandirian energi.
Siti Nuru Hidayatin (32) adalah salah satu warga yang menjual tanah seluas 2,7 hektare dengan nilai Rp 18 miliar. Dia pun memborong tiga mobil, yakni Innova, HRV dan mobil pikap untuk usaha.
Selain itu, Siti juga menyimpan uang untuk deposito dan membangun Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). “Dua mobil yaitu Innova dan HRV, lalu ada mobil pikap buat usaha. Bangun TPA dan Deposito juga,” kata Nurul ditemui di rumahnya seperti dikutip dari Tribunjatim, Rabu (17/2/2021).
Bahkan dia juga berencana berangkat haji ke Tanah Suci Mekah. Ada sembilan orang yang berangkat, antara lain suaminya, sepupu dan orangtua.
“Ya mau memberangkatkan ke tanah Suci, ini kan impian umat islam, Cita-cita lah. Do’anya saja semoga berkah,” jelasnya.
Berbeda dengan Kholikah (50), dia mendapat uang Rp 4,5 miliar dari penjualan tanah seluas 600 meter persegi. Kholikah memilih menggunakan uang tersebut untuk membuka usaha mebel. “Uang saya investasikan ini, untuk usaha mebel juga yang kini buka di rumah. Alhamdulillah jalan,” kata dia.