KUNINGAN | Dialog Rakyat | Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi meresmikan alih status Sekolah Luar Biasa (SLB) Bina Insani Kabupaten Kuningan, SLB Tanjungmedar Kabupaten Sumedang, dan SLB Sindangsari Kabupaten Ciamis menjadi SLB negeri.
Peresmian tersebut dilaksanakan di SLB Bina Insani, Jalan Raya Kalimanggis Kulon, Kab. Kuningan, Jumat (17/9/2021).
Kadisdik mengungkapkan akan terus menerapkan konsep inovasi dengan melakukan upaya atau langkah-langkah, salah satunya dengan pola integrasi dan revitalisasi.
Menurutnya, integrasi dari swasta ke negeri ini adalah bagian dari percepatan. “Terima kasih untuk semua pihak yang sudah berinovasi dalam peningkatan pelayanan dari swasta menjadi SLB negeri,” ucap Kadisdik.
Rencana ke depan, tambahnya, banyak konsep yang akan mulai terintegrasi dan revitalisasi. “Kita akan lakukan integrasi beberapa sekolah. Nanti akan ada SLB yang berintegrasi satu lahan dengan SMK. Ada pula SLB yang berintegrasi dengan sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP negeri. SLB harus kita hadirkan karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” papar Kadisdik.
Tingkatkan Mutu Pendidikan
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdik Jabar, Deden Saiful Hidayat mengatakan, alih status ini tak lepas dari visi misi Gubernur Jabar dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Dalam Peraturan Gubernur, kita didorong memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mengelola sekolah untuk dialihkan jadi sekolah negeri. Mudah-mudahan ini jadi jalan terbaik dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita,” harapnya.
Hal senada disampaikan Bupati Kuningan, Acep Purnama. Menurutnya, perubahan status SLB yang selama ini dikelola masyarakat beralih menjadi SLB negeri sangat baik. Percontohan ini cukup ideal untuk kemajuan SLB.
“Setelah berstatus menjadi negeri, sudah saatnya kita berkompetisi dengan penyelenggara pendidikan agar tidak ada lagi dikotomi negeri atau swasta. Semuanya harus maju, terutama yang dikelola oleh negeri (pemerintah). Tidak boleh ketinggalan,” pungkasnya. (**hms)