BALI | dialograkyat.com – Pembangunan Kehutanan di Bali di kenal melalui Rehabilitasi mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali yang telah mendunia keberhasilan dan keberlangsungannya, bahkan menjadi perhatian dunia pada saat site visite para Pemimpin Negara G-20 tahun 2022 dan juga Kepala Negara pada saat World Water Forum (WWF) tahun 2024.
Kini telah merekah secercah harapan lain dari Bali, dengan melihat rimbunnya buah dari tegakan Sumber Benih jenis Jati Putih (Gmelina arborea) yang berlokasi di UPTD KPH Bali Barat. Sumber Benih seluas 5 Ha ini mulai dibangun tahun 2015 dengan jumlah tanaman sebanyak 2.013 pohon. Hasil inventarisasi bersama tim verifikator dari akademisi dan instansi terkait, Sumber Benih Jati Putih ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa apabila dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
“Tegakan Sumber Benih Jati Putih, memiliki potensi menghasilkan 5kg benih/pohon, atau 10 ton benih/tahun. Bayangkan nilainya, bila harga benih di pasaran sekitar 200 ribu hingga 300 ribu per kilogram” jelas Adam selaku penanggungjawab teknis Sumber Benih Jati Putih BPDAS Unda Anyar.
“Kami kumpulkan benih dari pohon-pohon dengan fenotipe terbaik, untuk selanjutnya ditanam di lokasi Sumber Benih ini, benih yang dihasilkan nantinya dapat untuk memenuhi kebutuhan benih dan bibit berkualitas pada persemaian-persemaian tanaman kehutanan. Apalagi ini telah mendapat sertifikat Sumber Benih dengan kelas Areal Produksi Benih (APB)” jelas Pipin yang juga penanggungjawab teknis Sumber Benih Jati Putih BPDAS Unda Anyar.
Sesuai peraturan Menteri LHK, Jati Putih (Gmelina arborea) menjadi salah satu jenis tanaman yang wajib bersertifikat untuk pembibitan di persemaian-persemaian Ditjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH) maupun kegiatan-kegiatan rehabilitasi hutan.
Sumber Benih Jati Putih ini masuk dalam area pengelolaan Kelompok Tani Hutan perhutanan sosial yang menjadi binaan UPTD KPH Bali Barat. “Tahun depan, bila tersedia anggaran akan kami bantu untuk meningkatkan kapasitas KTH ini, untuk pengelolaan sumber benih yang lestari” harap Pipin lagi. Dengan demikian, KTH akan lebih berdaya secara ekonomi dan kapasitas, sekaligus mengamankan Sumber Benih yang telah dibangun 8 tahun yang lalu.
Semoga Sumber Benih nya Lestari, masyarakatnya sejahtera.
Komentar