Dialograkyat,Tanjab Barat Jambi – Tindak lanjut pelatihan manajemen dan pembelajaran serta budaya baca di Tanjab Barat, sejumlah guru dan kepala sekolah didampingi oleh fasilitator daerah. Pendekatan yang digunakan dalam pendampingan ini adalah plan (perencanaan), do (pelaksanaan), see (refleksi).
Beberapa fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation di Kabupaten Tanjab Barat sudah melakukan pendampingan di sekolah dan madrasah mitra.
Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat, melalui Kepala Seksi GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat, Herli Arianto, SH mengapresiasi proses pelaksanaan pendampingan tersebut, ”Pelatihan yang bagus adalah adanya tindak lanjut pendampingannya, sehingga peserta pelatihan tidak dilepas begitu saja,” ujarnya.
Herli menambahkan, pemkab mengapresiasi atas kesungguhan Tanoto Foundation membantu mempercepat kemajuan pendidikan di Tanjab Barat, ”Guru diharapkan terus melakukan pembelajaran dengan mengembangkan media-media pembelajaran di sekitar lingkungan kelas, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat,” tambahnya, Rabu, (20/3/2019).
Sri Utami dan Mutia Lafrida, fasilitator bidang manajemen sekolah yang mendampingi beberapa kepala sekolah dalam merencanakan kegiatan sekolah, seperti dukungan pembelajaran kepada guru dan pembuatan pojok baca di SDN 61/V dan SDN 005/V Kuala Tungkal Tanjab Barat.
“Saya mendampingi di SDN 005/V Kuala Tungkal dan SDN 61/V Kuala Tungkal, antusiasme kepala sekolah dalam menjalankan program sangat bagus, karena pendekatan kita dalam mendampingi adalah sebagai mitra, bukan selaku supervisor,” tukas Sri Utami.
Selain di Kecamatan Kuala Tungkal, pendampingan juga dilakukan di Kecamatan Betara, salah satunya oleh Sampurna, guru SDN 005/V Kuala Tungkal. Ia mendampingi SDN 134/V, SDN 60/V, MIS Hidayatul Islamiyah dan MIS Nurul Ihsan.
“Kemajuan sudah nampak seperti di 134/V Parit Arman Kec. Betara, pembelajaran juga sudah mengacu pada pembelajaran MIKiR (mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi) dan sudah membuat pojok baca, di SDN 60/V juga sudah ada rak buku, berkat sumbangsih peran serta masyarakat,” tukas Sampurna.
Selain pembelajaran di Sekolah Dasar, beberapa fasda yang lain mendampingi pembelajaran SMP, seperti yang dilakukan Nora Handayani, Amrina, Nurhafizah, Heri Anang Santoso dan Budi Teguh yang mendampingi SMP 2 Betara SMP 4 Betara, MTs N Betara, SMP 3 Satap Betara dan beberapa SMP di Kuala Tungkal. Mereka antusias dalam mendampingi peserta setelah pelatihan.
“Siklus pertama yaitu Plan atau merencanakan dengan guru-guru setelah pelatihan, itu di sudah dilakukan, dan do atau pelaksanaan juga sudah, tinggal see atau refleksi bersama guru,” ujar Nora, mewakili fasilitator.
Yuni, guru terdamping dari SMPN 2 Betara mengaku senang dengan proses pendampingan ini, karena selain berbagi, dirinya juga belajar kembali, “Ada banyak manfaat dalam kegiatan ini, selain bersilaturahmi dirinya juga mendapatkan kesempatan untuk belajar lagi, melalui pendampingan plan do see,” ujar Yuni, Rabu, (20/3/2019).
Arbaiyah, Guru SDN 177/V Terjun Jaya Betara, mengaku ada perubahan di kelasnya seperti lebih aktif dalam belajar terutama membaca, ”sejak adanya pelatihan budaya baca, anak didik saya jadi rajin membaca,” ujarnya. (***)
Komentar