BANDUNG, Dialograkyat–Upaya meneguhkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menyebarkan Islam moderat, rahmatan lil alamin, sebanyak 6.637 mahasiswa baru UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung melakukan Deklarasi Islam Moderat dalam acara Sidang Senat Terbuka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemehasiswaan (PBAK) UIN SGD Bandung tahun akademik 2019/2020 bertajuk “Moderasi Beragama dalam Menyongsong SDM Unggul Indonesia Maju” yang berlangsung di Aula Anwar Musaddad, Senin (26/08/2019).
Deklarasi Islam Moderat dipimpin oleh Muhammad Raflie dan perwakilan tiap Fakultas, kami mahasiswa baru UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan ini menyatakan:
Pertama, Bertekad menjadikan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
Kedua, Bertekad menghidupkan nilai-nilai ajaran Islam moderat dan rahmatan lil-alamin di tengah kemajemukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga, Menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi dan/atau berafiliasi dengan gerakan radikalisme, terorisme, dan/atau organisasi kemasyarakatan/ organisasi politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan Peraturan Perundang-undangan.
Keempat, Mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran paham dan/atau gerakan radikalisme, terorisme dan/atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., menegaskan komitmen lembaganya untuk lebih implementatif dalam membumikan gerakan moderasi Islam.
“Sebagai mahasiswa kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menghadirkan Islam moderat yang rahmatan lil alamin di Nusantara ini. Oleh karena itu, komitmen bersama sangat diperlukan dalam rangka menyebarluskan Islam moderat, rahmatan lil alamin di kampus tercinta ini,” tegasnya.
Menurutnya, gerakan moderasi Islam merupakan bagian dari komitmen kampusnya untuk menjadi agen penyebar gerakan Islam moderat, tak hanya di Jawa Barat, tetapi juga Indonesia.
“Rumah moderasi Islam itu adalah rumah besar bagi mahasiswa yang terpilih, diasramakan disitu, menjadi hafiz, ahli tafsir dan hadis serta perangkat ilmu agama lainnya. Mereka juga menguasai perangkat ilmu pengetahuan dan teknologi, canggih di bidang iptek. Ulama jaman now yang moderat juga update dengan perkembangan dunia digital, itu cita-cita besar kita dan fasilitas pendukungnya alhamdulillah sudah siap,” paparnya.
Untuk mewujudkan kampus UIN SGD Bandung yang unggul, bermartabat dan bisa kompetitif di kawasan Asia Tenggara, Rektor berpesan kepada mahasiswa baru dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 ini mesti memiliki empat kompetensi; kompetitif, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
“Ajaran Islam telah mengajarkan kompetisi yang dimiliki seorang muslim. Surat Al ‘Ashr. Demi masa, Demi waktu. Mengajarkan kita untuk menghargai zaman yang dilandasi dengan keimanan, ketakwaan baru menghadirkan karya, amal shaleh dengan cara kompetitif, kreatif, kolaboratif dan komunikatif,” paparnya. (hms/red)
Komentar