Polemik Biaya Kuliah Tinggi Mahasiswa Menjerit

JAKARTA | Dialog Rakyat | Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritisi mahalnya biaya pendidikan yang kini tengah menjadi perbincangan publik karena kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Megawati pun mempertanyakan apakah pemerintah melalui Kemendikbud dan Kemenkeu tidak memperhitungkan hal tersebut.

Megawati mengatakan pendidikan harus terjangkau karena menurutnya seluruh warga Indonesia berhak mengenyam pendidikan yang layak.

Pemerintah menurutnya perlu memperhatikan rakyat kecil yang akan sangat terdampak dengan tingginya biaya di perguruan tinggi negeri.

“Urusan pendidikan sekarang saya aja ngelihat korannya aja pusing. Kenapa sih? Nggak ada apa hitungan bahwa kalau untuk anak-anak yang tidak berpunya, negara itu harus membiayai,” kata Megawati di Rakernas PDI Perjuangan ke-V di Ancol, Jakarta Utara

Megawati mengatakan pendidikan harus terjangkau sebab penting untuk regenerasi.

“Kenapa sih kok kayak nggak ada? Semuanya dimahalkan anak-anak kita yang akan menggantikan kita, terjadi regenerasi,” ujarnya.

Tingginya biaya kuliah tak lepas dari Kemendikbudristek yang telah menetapkan Permendikbudristek Nomor 2 tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi di PTN Kemendikbudristek.

Dalam aturan itu, kelompok UKT 1 sebesar Rp 500 ribu dan UKT 2 sebesar Rp 1 juta menjadi standar minimal yang harus dimiliki PTN.

Selebihnya, besaran UKT ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi.

“Mengapa saya selalu marah untuk PDI Perjuangan menjadi partai pelopor? Karena saya berkeinginan sepanjang Indonesia Raya ini ada yang telah diserahkan oleh para pendiri bangsa kepada kita, kita pun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan tetap ada untuk bisa juga abadi seperti negara Republik Indonesia yang kita cintai,” pungkasnya.(Edison/dbs)

Komentar